BudidayaPengetahuanPerikanan

Teknik Pembudidayaan Udang Vaname

Teknik Pembudidayaan Udang Vaname – Dalam dunia perikanan, saat ini Udang Vaname menjadi salah satu komoditi ekspor impor terbesar yang dapat membantu perekonomian negara. Telah banyak petani tambak yang mulai beralih dari pembudidayaan ikan ke udang vaname. Petani tambak juga lebih memilih udang vaname ketimbang udang jenis lainnya seperti udang windu, udang galah, dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan pembudidayaan udang vaname terbilang cukup praktis dan pemeliharaannya yang tidak memakan banyak biaya modal. Namun hasil yang di dapatkan juga bisa dikatakan sangat menguntungkan dari modal awal.

Pembudidayaan udang Vaname juga dapat di lakukan di berbagai media budidaya. Baik itu tambak tradisional atau tambak tanah maupun penggunaan tambak busmetik ataupun kolam beton. Pada penulisan artikel kali ini kita akan membahas mengenai berbagai cara pembudidayaan Udang Vaname di berbagai media budidaya dan jenis-jenis tambak yang di gunakan.

Teknik Pembudidayaan Udang Vaname Di Berbagai Media Budidaya

Cara Budidaya Udang Vaname Di Tambak Tradisional

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai berbagai cara yang di lakukan dalam proses budidaya Udang Vaname di Tambak Tradisional.

1. Persiapan Tambak

Tambak tradisional pada umumnya terbuat dari kolam tanah, yang mana tahap awal persiapannya yakni di lakukan pengeringan. Pengeringan biasanya berlangsung 1 minggu lalu kemudian di beri pupuk berupa pupuk urea. Dari pupuk urea inilah yang menjadi pakan alami benur udang setelah penebaran nantinya.

2. Penebaran Benur

Selanjutnya di lakukan penebaran benur yang mana sebaiknya di lakukan pada pagi atau sore hari. Hal tersebut di lakukan karena pada saat pagi atau sore, suhu di dalam air lebih rendah. Dengan adanya suhu yang rendah tersebut, maka benur tidak akan mudah stres dan dapat tumbuh dengan baik.

3. Pemberian Pakan

Selama masa pemeliharaan di lakukan pemberian pakan yang juga di berikan secara bertahap. Pakan yang di gunakan juga terdiri dari berbagai jenis yang di sesuaikan dengan ukuran udang. Untuk tambak tradisional pada umumnya hanya menggunakan pakan jenis crumble saja yang biasanya bertipe C0 hingga C3. Hal tersebut dikarenakan udang yang di budidayakan pada tambak tradisional hanya berselang 2 bulan saja, jadi tidak memerlukan pakan pelet.

4. Pemanenan Udang

Pada tambak tradisi udang sudah dapat di panen jika sudah berumur 80 hari atau sekitar 10 minggu. Udang yang di hasilkan dari tambak tradisional biasanya memiliki berat dari 100 hingga 75 ekor dalam 1 kilogramnya.

Cara Budidaya Udang Vaname Tambak Busmetik

Buat kalian yang belum tahu atau belum mengerti, budidaya udang skala mini empang plastik (Busmetik) ini juga menjadi sarana budidaya yang saat ini juga banyak di gunakan. Adapun cara yang dapat di lakukan dalam pembudidayaan udang vaname dengan tambak Busmetik yakni sebagai berikut.

1. Persiapan Kolam

Seperti yang diketahui, Busmetik merupakan sebuah kolam budidaya yang terbuat dari plastik. Oleh karena tahap awal yang perlu di lakukan yakni dengan melakukan sterilisasi terpal plastik pada kolam. Sterilisasi tersebut juga dapat dilakukan dengan penyemprotan cairan H2O dan kemudian di lanjutkan dengan pengapuran.

2. Penebaran Benur

Setelah kolam di sterilisasi dan diisi dengan air yang sebelumnya juga sudah dipastikan kandungannya, selanjutnya dilakukan tahap penebaran benur. Kualitas benur juga perlu di perhatikan karena hal tersebut juga dapat menjadi pemicu pertumbuhan dari udang tersebut. Benur yang baik dapat dilihat dari kelincahannya dan tidak bergerombol pada satu titik. Penebaran juga sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, hal tersebut dikarenakan suhu pada waktu tersebut terbilang rendah dan benur tidak akan mengalami stres.

3. Pemeliharaan Dan Pemberian Pakan

Pada tambak Busmetik pada umumnya dilakukan pemeliharaan hingga berumur 80 sampai 90 hari lamanya. Selama proses pemeliharaan juga tentunya dilakukan pemberian pakan yang bertahap. Pada masa benur setelah penebaran biasanya hanya diberi pakan jenis crumble dengan tipe C0-C2. Jika udang sudah berumur 30 hari akan mulai di beri pakan pelet dengan tipe P1-P3. Selama proses pemeliharaan juga baiknya dilakukan pengontrolan kualitas air seperti pH, oksigen, kecerahan. Juga perlu dilakukan pembersihan dasar kolam pada umur 30 hari sebanyak 2x seminggu.

4. Pemanenan

Jika udang sudah mencapai umur 80 atau 90 hari dengan ukuran berat udang mencapai 70 hingga 50 ekor perkilonya, maka udang tersebut dikatakan telah berhasil dan sudah dapat dipanen secara total.

Cara Budidaya Udang Vaname Air Tawar

Selain menggunakan media air asin ataupun air payau, pembudidayaan udang vaname juga dapat dilakukan dengan menggunakan media air tawar. Namun cara yang dapat dilakukan dalam proses pemeliharaannya tidak jauh berbeda dengan media air payau atau air asin. Perbedaan tersebut hanya ada di alat dan bahan sebelum memulai pembudidayaannya. Berikut yang merupakan alat dan bahan yang digunakan dalam budidaya udang vaname air tawar antara lain, sebagai berikut.

  • Garam Krosok
  • Kapur Dolomit
  • Air Sumur
  • Aertaor
  • Genset
  • Pipa & Kran Lock
  • Diffuser 8-10 inci
  • Probiotik
  • Refraktometer
  • pH Meter
  • DO meter

Teknik Pembudidayaan Udang Vaname Secara Intensif

Cara Budidaya Udang Vaname Secara Intensif

Pada umumnya terdapat 4 jenis tambak yang digunakan dalam pembudidayaan udang vaname di antaranya yakni, Tambak Tradisional, Tambak Semi Intensif, Tambak Intensif, dan Tambak Ekstensif. Namun saat ini yang paling banyak digunakan oleh para petani tambak yakni budidaya secara intensif. Seperti yang diketahui tambak intensif merupakan jenis tambak budidaya udang vaname yang dilakukan dengan padat tebar yang tinggi dan menggunakan teknologi modern. Adapun berbagai teknologi yang dipergunakan seperti halnya kincir air, aerator, nano buble, genset, dan lain sebagainya. Selain itu tambak intensif juga menggunakan lapisan terpal HDPE yang menutupi seluruh permukaan hingga dasar tambak.

Morfologi Udang Vaname

Litopenaeus Vannamei atau yang dikenala dengan Udang Vaname atau Udang Putih ini juga perlu untuk diketahui morfologinya. Morfologi udang Vaname ini memiliki warna tubuh yang cenderung bening kecoklatan ataupun kehitaman dan memiliki tekstur kulit yang lebih tipis dari udang windu. Jika udang vaname mengalami stres maka ia akan berubah warna menjadi putih bening dan bergerak mengambang di permukaan air.

Udang Vaname juga merupakan salah satu jenis udang penaeid yang tubuhnya terdiri dari 19 segmen.  Adapun segmen tersebut terdiri dari 5 segmen membentuk kepala, 8 segmen di bagian dada, dan 6 segmen di bagian perut. Untuk bagian kepala dan dada yang menyatu disebut dengan chepalothorax . Dan di bagian ruas kepala terdapat mata majemuk yang bertangkai dan memiliki dua buah antena yakni antena dan antennula yang keduanya berfungsi sebagai sistem sensorik. Di bagian kepala terdapat mandibula yang memiliki fungsi untuk menghancurkan makanan yang keras serta dua pasang maxilla yang memiliki fungsi untuk membawa makanan ke mandibula.

Tujuan Budidaya Udang Vaname

Adapun tujuan dari pembudidayaan udang vaname yakni dapat meningkatkan produktivitas tambak, baik itu ekstensif maupun tradisional. Selain itu, budidaya udang vaname juga dapat menciptakan proses budidaya udang yang berkelanjutan atau ramah lingkungan.

Budidaya Udang Vaname juga memiliki manfaat bagi para petani tambak, yakni dengan meningkatnya pendapatan dan mensejahterakan pembudidaya tambak, baik itu ekstensif maupun tradisional.

Demikianlah artikel kali ini yang dibuat dengan membahas berbagai cara yang dapat dilakukan saat membudidayakan udang vaname di berbagai media. Selain itu, kita juga dapat mengetahui cara dari budidaya udang secara intensif, morfologi dan tujuan dari budidaya udang vaname.