Kesehatan MasyarakatPemahaman Imunisasi

Pengertian Dari Imunisasi Pada Anak

Pengertian Dari Imunisasi Pada Anak – Pernahkah kalian mendengar kata Imunisasi? Bagi para calon ibu yang akan memiliki anak, tentunya wajib mengetahui pengertian dari Imunisasi pada anak. Imunisasi yang memiliki kata dasar ‘Imun’ berarti suatu proses dimana sistem imun pada anak diperkuat untuk melawan suatu agen infeksi pada tubuh. Jika kalian juga belum tahu apa yang di maksud dengan agen infeksi, yaitu merupakan agen biologis pada tubuh yang dapat menimbulkan penyakit pada inangnya. Agen infeksi ini juga biasa disebut dengan Patogen atau mikroorganisme parasit, oleh karena itu kita perlu melakukan Imunisasi pada anak sejak usia balita agar terhindar dari agen infeksi tersebut.

Sebagian kecil orang juga masih berpikiran bahwa Imunisasi ini tidaklah terlalu penting untuk di berikan pada anak. Sangat di sayangkan apabila orang tua berpikiran seperti itu, sebab seperti yang telah diketahui bahwa Imunisasi dapat menjaga kesehatan anak sejak dini. Agar dikemudian hari tak terjadi masalah pada tumbuh kembang anak. Oleh karena itu kita akan membahas tentang pengertian dari Imunisasi yang perlu diberikan pada anak sejak usia balita, serta manfaat dan jenis-jenis dari Imunisasi tersebut.

Pengertian Dari Imunisasi Pada Anak

Pengertian Imunisasi Secara Umum

Secara umum, imunisasi merupakan suatu kegiatan yang di berikan pada anak usia balita yang dapat membuat imun tubuh anak akan lebih kebal terhadap segala penyakit dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Seperti yang telah diketahui bahwa setiap manusia tentunya memiliki sistem imun yang bekerja untuk mencegah masuknya penyakit atau virus ke dalam sel tubuh, namun perlu diketahui juga bahwa sistem imun yang bekerja pada manusia tidak semuanya memiliki kekebalan yang sama. Ada juga sebagian besar orang yang memiliki imun lemah sehingga rentan terhadap suatu penyakit yang menyerang tubuhnya. Oleh karena itulah dilakukan imunisasi sejak dini, agar sistem imun tersebut dapat lebih kebal sehingga dapat mencegah penyakit secara lebih lagi.

Mengenal Sistem Imun Tubuh

Sistem imun tubuh yang juga dikenal dengan istilah imunitas memiliki artian yakni perlindungan agar terhindar dari berbagai penyakit. Sistem imun tersebut juga terdiri dari berbagai jenis sel dan juga zat yang dihasilkan dalam tubuh yang juga merupakan hasil kerja sama kolektif dan terorganisir untuk mencegah virus yang masuk pada tubuh.

Pengertian Imunisasi Menurut Ahli

Terdapat beberapa pengertian dari Imunisasi menurut para ahli, yakni sebagai berikut.

  1. Menurut Wong, Imunisasi merupakan suatu prosedur dalam meningkatkan sistem imun. Dalam memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respon memori terhadap patogen toksin dengan menggunakan preparat antigen non toksik.
  2. Menurut Wahab, Imunisasi yakni pemberian vaksin pada anak yang bertujuan untuk melindunginya dari berbagai penyakit oleh virus.
  3. Menurut Ranuh, Imunisasi merupakan proses pemindahan antibodi secara pasif. Imunitas secara pasif juga dapat diperoleh dari pemberian dua macam bentuk immunoglobulin yang non spesifik ataupun Gamaglobulin dan juga Immunoglobulin yang spesifik dan berasal dari plasma donor yang telah bebas dari penyakit tertentu.
  4. Menurut Hidayat, Imunisasi adalah suatu usaha dalam memberikan kekebalan pada anak sejak usia balita, yakni dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh yang dapat mencegah penyakit tertentu.

Sejarah Awal Imunisasi

Jauh sebelum ditemukannya vaksinasi, orang di masa lalu dapat kebal terhadap suatu penyakit apabila ia telah terkena penyakit tersebut dan dapat sembuh dengan sendirinya. Referensi awal yang jelas pada inokulasi cacar dibuat oleh seorang penulis Tiongkok pada tahun 1549. Saat itu di Tiongkok, bubuk keropeng cacar dihembuskan ke pernafasan tiap orang yang sehat, oleh karena itu beberapa orang mulai terkena dampak ringan dari penyakit tersebut dan mulai kebal terhadap penyakit itu. Metode seperti ini pun memiliki angka kematian yang sangat rendah yakni 2%, yang mana berbanding terbalik dengan yang terkena langsung penyakit tersebut dimana angka kematiannya mencapai angka 30%.  Lama waktu berselang, metode dari Tiongkok itu pun kini diperkenalkan di daerah Inggris oleh Lady Mary Wortley Montagu di tahun 1721.

Setelah itu di tahun 1798, oleh Edward Jenner memperkenalkan inokulasi dengan cacar sapi yang merupakan prosedur yang lebih aman. Prosedur ini pun kemudian disebut dengan vaksinasi yang secara bertahap menggantikan inokulasi cacar pada manusia. Sampai di tahun 1880-an vaksinasi hanya diberikan pada penyakit cacar. Namun seorang yang bernama Louis Pasteur kemudian mulai mengembangkan metode Imunisasi antraks pada hewan untuk rabies bagi manusia, serta memberikan saran bahwa istilah vaksinasi tersebut perlu diperpanjang untuk menemukan prosedur yang baru.

Pengertian Dari Imunisasi beserta Tujuan Dan Jenisnya

Tujuan Dan Manfaat Dari Imunisasi

Berikut ini merupakan beberapa tujuan yang didapatkan dengan melakukan imunisasi pada anak, yakni sebagai berikut.

  1. Dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat, khususnya pada anak-anak yang mendapatkan sistem imunitas tubuh yang baik.
  2. Dapat membuat proses tumbuh kembang anak menjadi lebih maksimal sehingga orang tua anak bahagia melihat anaknya bertumbuh dengan baik.
  3. Dapat meningkatkan kekebalan tubuh anak terlebih bagi yang masih balita, yang mana sistem imun tubuhnya masih lemah dan belum terbentuk dengan baik.
  4. Dapat mencegah seseorang agar terhindar dari berbagai virus dan penyakit yang menular serta membahayakan tubuh.

Jenis-Jenis Imunisasi

Imunisasi dibagi dalam dua jenis yakni Imunisasi Wajib dan Imunisasi Tambahan. Apa saja yang di maksud dari kedua jenis Imunisasi tersebut? Berikut mengenai penjelasannya yang juga perlu kita pahami.

1. Imunisasi Wajib

Imunisasi jenis ini merupakan imunisasi yang wajib diberikan anak bayi atau anak agar memperoleh imun tubuh yang kebal di usia balita. Adapun beberapa jenis imunisasi wajib yang diberikan pada anak yakni sebagai berikut.

  • Imunisasi Bacillus Calmette Guerrine. (BCG) merupakan jenis imunisasi yang mengandung sebuah bakteri atau kuman Bacillus Calmette Guerrine yang mana juga dapat diberikan pada penderita penyakit tuberkulosis (TBC). Adapun jumlah partikel bakteri yang terdapat dalam 1 dosis imunisasi ini yakni sebanyak 50.000 hingga 1.000.000 partikel. Pemberian imunisasi ini pada bayi bertujuan agar anak terhindar dari penyakit TBC, dan baiknya diberikan sebelum anak berumur 2 bulan. Dan perlu di ingat bahwa pemberian imunisasi ini hanya dilakukan sekali saja.
  • Imunisasi DPT. Merupakan salah satu jenis imunisasi yang wajib yang mana imunisasi ini dapat mencegah 3 jenis penyakit yang dapat menyerang tubuh, yakni penyakit difteri, pertusis, dan juga tetanus. Dalam dosis imunisasi ini terdapat kuman toksoid difteri dan juga toksoid tetanus yang telah dimurnikan dengan botella pertusi. Imunisasi DPT ini juga diberikan pada anak yang berusia 7 bulan ke bawah dan di berikan sebanyak 3x dosis secara bertahap.
  • Imunisasi Campak. Imunisasi ini bertujuan agar anak terhindar dari virus dan penyakit campak. Dosis vaksin campak ini sebelumnya disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius dan tak boleh terkena sinar matahari, dengan begitu antibodi dalam vaksin tersebut dapat terjaga dengan baik. Adapun pemberian imunisasi campak ini diberikan pada anak saat berusia 9 bulan. Imunisasi ini juga dapat berdampak dan memberikan efek demam tinggi pada anak selama 8-10 hari serta timbulnya bercak merah selama 2 hari pada tubuh anak.

2. Imunisasi Tambahan

Yang kedua yakni imunisasi tambahan yang mana imunisasi ini boleh diberikan dan boleh juga tidak. Biasanya imunisasi ini diberikan pada anak yang memang telah terkena dampak dari suatu penyakit tertentu. Apa saja jenis imunisasi tambahan yang dimaksud? Berikut penjelasannya.

  • Imunisasi Influenza. Sesuai namanya imunisasi jenis ini dikhususkan bagi anak yang mudah terserang influenza. Seperti yang diketahui bahwa penyakit influenza ini cukup berbahaya karena dapat menurunkan daya tahan tubuh anak hingga dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini juga sangat mudah menyerang tubuh manusia yang memiliki daya imun yang lemah. Dan tak hanya untuk anak saja, namun juga bagi lansia yang tentunya telah memiliki fisik yang lemah, dapat diberikan vaksin jenis ini.
  • Imunisasi Tifoid. Seperti sebelumnya imunisasi ini tentunya dikhususkan bagi anak agar terhindar dari penyakit tifoid. Penyakit yang juga dikenal dengan nama tifus ini baiknya diberikan saat anak menginjak usia 2 tahun. Adapun efek yang ditimbulkan oleh imunisasi ini yakni demam, sakit kepala, dan nyeri pada bagian bekas suntikan tersebut.
  • Imunisasi Varisella. Imunisasi jenis ini diberikan pada anak agar dapat terhindar dari penyakit cacar air. Ada baiknya juga untuk memberikan anak imunisasi ini, agar penyakit cacar air tidak mudah menyerang tubuh anak. Adapun pemberian imunisasi ini baiknya diberikan pada saat menginjak usia 13 tahun. Untuk pemberian dosisnya yakni sebanyak 2x, yang mana jarak antara dosis pertama ke dosis kedua hanya terpisah 1 atau 2 bulan saja.

Dann demikianlah artikel ini yang membahas tentang apa yang dimaksud dengan Imunisasi serta apa saja manfaat dan jenis-jenis dari imunisasi tersebut. Penting untuk diingat bagi kita orang tua agar selalu memperhatikan kesehatan anak agar ia dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik, dan tentunya tak lupa juga untuk datang ke Posyandu guna memberikan Imunisasi yang baik untuk anak.